Thursday, October 28, 2010

Programmable Logic Controller (Part 1)

A programmable logic controller (PLC) / programmable controller adalah komputer yg digunakan untuk otomisasi proses elektromekanik, seperti mengkontrol mesin dalam sebuah pabrik, assembly atau  wahana hiburan. PLC banyak digunakan di berbagai industri dan mesin. Tidak seperti komputer General Purpose, PLC didesain untuk menerima banyak masukan dan pengaturan output, memanage range temperatur, mengatasi noise, dan mengatasi akibat dari getaran. Program tsb umum nya disimpan di non-volatile memory spt ROM.

Sejarah
PLC awalnya diciptakan sebagai respons atas kebutuhan perusahaan industri otomotif Amerika. PLC diadopsi oleh perusahaan industri otomotif dimana sistim ini menggantikan re-wiring dari proses hard-wiring ketika ada perubahan model produksi.
Sebelum PLC, proses control, sequencing dan interlock logic dijalankan oleh ratusan atau ribuan relay, timer, dan closed-loop controller.

Di 1968 GM Hydramatic (Divisi transmisi otomatis dari General Motor) mendapatkan winning proposal dari Bedrord Associates, Massachusetts. PLC pertama yg didesain adalah 084 diambil dari nama projectnya,

 Bedford Associates kemudian membuat perusahaan baru untuk develop, merakit, menjual dan maintain produk baru ini yakni Modicon (MOdular DIgital CONtroller). Salah satu orang yg bekerja di perushaan tsb adalah Dick Morley, yg dikenal sebagai "bapak PLC". Modicon ini kemudian masuk ke market Ground Electronics dan kemudian oleh perushaan Jerman AEG dan Scheider Electric (Prancis) sebagai ower saat ini.
North Andover, Massachusetts.

Salah satu dari model 084 saat ini bisa dilihat di  models built. Ini membuktikan industri otomotif masih satu dari banyak user

Pengembangan
Awalnya PLC didisain untuk menggantikan sistem relay. PLC ini diprogram dalam "ladder logic", yang mana menerapkan skema diagram dari logika relay. Notasi program ini dipilih untuk mengurangi kebutuhan training bagi para teknisi. This program notation was chosen to reduce training demands for the existing technicians.
Selain itu awalnya PLC menggunakan list instruksi pemrograman berbasiskan logika stack .

PLC modern saat ini bisa diprogram dalam berbagai cara, dari ladder logic sampai bahasa pemrogramman lainnya seperti BASIC dan C. Metode lainnya adalah State Logic, bahasa pemrograman high level yg didesain untuk program PLC berbasiskan state transtition diagram.

Beberapa PLC awalnya tidak dapat memproses logika secara grafis, dan logika tidak direpresentasikan sebagai kumpulan ekspresi dalam versi boolean. Sebagai terminal terprogram, lalu berevolusi untuk mengoperasikan ladder logic. Format terbaru spt State Logic dan Function Block disediakan, namun belum sepopuler ladder logic. Alasan utamanya adalah PLC menyelesaikan logic dalam sebuah sekuence yg bisa di prediksi dan diulang, dan ladder logic memungkinkan programmer untuk menemukan masalah yg berhubungan dengan sequence dengan lebih mudah.

Pemrograman
Awalnya PLCs, sampa dengan pertengahan 1980, diprogram dengan menggunakan panel atau terminal khusus yang kadang memiliki fungsi / key yg merepresentasikan berbagai logika program PLC. Program disimpan dalam tape catridge. Fasilitas printing dan dokumentasi sangat minimal dikarenakan keterbatasan memory. PLC generasi pertama menggunakan used non-volatile magnetic core memory.

Saat ini, PLC diprogram menggunakan software dalam PC. PC terkoneksi dengan PLC melalui Ethernet, RS-232, RS-485, atau RS-422. Software programming tsb memberikan fasilitas untuk entry dan edit ladder-style logic. Umumnya aplikasi menyediakan fungsi untuk debug dan troubleshoot aplikasi PLC, sebagai contoh, dengan meng 'highlight'  beberapa logic untuk menunjukkan status selama operasi atau dengan batuan simulator. Aplikasi akan mengupload dan mendownload program PLC, untuk backup dan restore. Dalam beberapa model PLC, program ditransfer ke dalam PC ke PLC melalui proggramming board yg menulis program ke dalam chip yg bisa diremove spt EEPROM atau EPROM.

No comments: